Tragedi File yang Tidak Pakai Folder

Jonathan adalah teman kos gue yang usianya baru menginjak 16 tahun, matanya sipit, kulit putih dan tinggi kira-kira 170 cm. Gue juga gak paham, kenapa gue jadi akrab sama si Jonathan? Mungkin karena Jonathan anak yang baik, suka menolong. Gue inget waktu itu, Jonathan pernah nolongin gue. 

Waktu itu, posisi gue anak baru di kos, tiba-tiba si Jonathan datang bawain galon kosong. Kebetulan banget gue belum punya galon, jadi gue tidak harus keluar duit lebih buat beli galon. Cukup beli airnya saja.

Jonathan juga pernah nolongin gue, saat gue sedang ngalamin kesulitan. Tepatnya waktu gue mau berangkat kerja, kebetulan motor gue bocor, karena jarak dari kantor tidak terlalu jauh,Jonathan pun nawarin buat pakai sepedanya. itung-itung olahraga, gue pun goes ke kanto pakai sepedanya Jonathan.

Jonathan juga pernah minjemin duit ke gue saat gue bilang tanggal tua gak ada duit, beliin obat saat gue lagi jatuh sakit. Gak nyangka kalau ternyata Jonathan anak baik dan suka menolong, meskipun gue dan Jonathan kenalnya belum begitu lama, tapi dari sikap dan kebaikannya, gue jadi akrab sama Jonathan.

Padahal gue paling susah adaptasi sama tempat baru atau orang baru, apalagi bisa sampai akrab. Tapi, begitu gue dekat sama Jonathan, gue bisa adaptasi sama dia.

Mungkin karena Jonathan orangnya juga asik diajak ngobrol, orangnya ceria, selalu bahagia, auranya positif.

Waktu itu gue pernah curhat ke Jonathan, kalau gue lagi nglamain banyak masalah dalam kehidupan gue. Jonathan hanya bilang "Tetap tenang Bang, karena ketenangan itu penting. Jangan galau, karena setiap masalah itu pasti ada jalan keluarnya. Ya,, meski kadang harus ada yang dikorbankan."

Gue langsung mikir, kata-katanya sih biasa, tapi bener juga nih Bocah. 

Meski umurnya masih bocah cara berpikirnya Jonathan udah dewasa, dia juga  sangat gigih, gue salut sama kegigihanya. Dalam hal belajar atau pun dalam hal bisnis online-nya.

Meski hanya sekedar bisnis online kecil-kecilan, tapi antusias dan semangatnya yang bikin menginpirasi gue sebagai anak yang lebih tua.

Pelajaran yang bisa gue ambil adalah berbuatlah baik kepada sesama, tidak pandang itu orang miskin,orang kaya, atau pun yang berbeda suku dan agama.

Lama-lama gue jadi makin akrab sama Jonathan, makan bareng, mandi bareng. Pokoknya karena keakraban gue yang intens dengan Jonathan, gue jadi tau sifat-sifat Jonathan yang sesungguhnya(lebih ke arah negatif). Jonathan suka nyolokin anunya ke Stop Kontak, maksudnya Kabel Power Rice Cooker di colokin ke Stop Kontak padahal lagi gak masak nasi. Katanya biar Bu Kost bayar listriknya mahal, soalnya pelit.

Dibalik kemandirian Jonathan yang terlihat dewasa, ternyata Jonathan suka nangis kalau duit kiriman dari Mamahnya kurang. Kadang-kadang kalau pas Mamahnya datang ke kost buat nengokin, Jonathan masih suka manja. Gue pernah melihat sewaktu Mamahnya lagi ngancingin bajunya Jonathan.

Hal terbesar yang mengagetkan adalah Jonathan suka mengkoleksi puluhan bahkan mungkin ratusan video BOKEP di laptopnya. Wihhhh KEREN!

"Eh Bocah!! Gila lo ngoleksi video BOKEP sebanyak itu."

Jonathan cuman senyum

"Sini gue minta."

"Tinggal pilih Bang, mau yang mana?"

Gue cuman bisa nganga, ngelihat videonya banyak banget.

***

Kira-kira dua minggu kemudian.....

Tiba-tiba ada yang ngetuk kamar gue, dan benar ternyata Jonathan. Mukanya terlihat panik, gue langsung sapa.

"Ada apa Jon?"

"BANG GAWAT INI BANG GAWAAAAT!!"

"Gawat kenapa? GAJAH MAKAN KAWAT?" Jadi ikutan panik

"ANU BAANG ANU."

"IYA ADA APA SIH??" Gue jadi ikutan teriak

"Bang bisa tolongin gue? Tolong ambilin flashdisk gue Bang, flashdisk gue di sita Kepala Sekolah, karena ketahuan ada Video Bokepnya."

Gue sudah gak heran sih, karena laptopnya juga banyak video bokepnya.

"Terus gue mesti ngapain?"

"Gue bilang ke Kepala Sekolah kalau itu flashdik minjam ke Abang, terus Abang besok suruh datang ke sekolah, kalau gak datang, Kepala Sekolah mau telpon Mamah. Kalau itu terjadi bisa-bisa gue dipecat Mamah sebagai anak.

"KAMBING HITAM"

Gak papalah karena Jonathan selama ini juga sudah baik sama gue, gue juga harus menolong dia. 

Keesokan paginya, gue sudah sampai di dalam Ruangan Kepala Sekolah, dan sudah berhadap-hadapan dengan Kepala Sekolah, gue mengaku kalau flashdisk itu sebenarnya punya gue, dia gak salah, semua salah gue, karena kemarin flashdiknya Jonathan kena virus, jadi Jonathan minjam flashdisk ke gue buat ngumpulin tugas.

Kepala Sekolah gak percaya begitu saja sama gue, dia mengintrogasi dan mengintervensi tentang latar belakang dan kehidupan gue, dan gue jawab apa yang Kepala Sekolah tanya, dan gue berkali-kali meyakinkan Kepala Sekolah kalau flashdisk itu punya gue, jonathan gak salah, semua salah gue.

Akhirnya kepala sekolah percaya, lalau flashdisk pun dikembalikan ke gue.

Kita berjabatan tangan, gue bangkit dari kursi, lau gue pergi meninggalkan Ruang Kepala Sekolah beserta kepala sekolahnya. Gue sempet berpikir sejenak.

"Dosa enggak ya gue?"

Gue langsung pergi ke Jonathan yang kebetulan sengaja nungguin gue di luar kelas.

"Nih flashdisknya Jon, makanya jangan ceroboh. Penting nih dengerin, JANGAN NGUMPULIN TUGAS DI FLASHDISK, YANG SEBELAHNYA ADA VIDEO BOKEP GAK DIKASIH FOLDER!"

"Gue gak pernah Bang, nyimpen video gituan di flashdisk, apalagi itu flashdisk emang sengaja buat tugas-tugas sekolah"

Gue bengong..

"LAH ITU APA, BEGO!!!!?"

"Kan Abang..."

Gue Kejang-kejang

"LOH KOK GUE!!!!?"

"Kan kemarin Abang yang minta Video Bokep di laptop, pake flasdisk gue."

Jadi, ini semu salah gue...

"Astahfirulloh...."

"ASTAHFIRULLOH...."

"ASTAHFIRULLOH HALNGADZIM..."

"EH PUNYA VIDEO JEPANG-NYA GAK JO? KEMARIN BULE SEMUA"

• Tweet
• Share
• Share
• Share
• Share

Sign up here with your email