Terima Kasih Ayah

Kemarin tanggal 12 November 2015 aalah Hari Ayah, entah siapa yang mencetuskan dan bagaimana sejarahnya. Setelah gue browsing ternyata Hari Ayah terkonsep untuk menghormati peran ayah, yang sangat vital sebagai pemimpin dan tulang pungung keluarga.

Di Indonesia Hari Ayah Nasional ditetapkan 12 November. Kenapa ditetapkan 12 November?

Gue GAK TAU!

Soalnya untuk di Negara-negara seperti Amerika,Italia, Belanda, Jepang, Turki, Pakistan, Malaysia, Hongkong, Filipina, Singapura dan tercatat lebih dari 75 negara, peringatan Hari Ayah dirayakan pada Ahad di pekan ke tiga Juni.

Terlepas dari perbedaan perayaan itu, gue punya banyak kenangan bersama ayah.

Teringat masa kecilku,
Kau peluk dan kau manja
indahnya saat itu.
Buatku melambung
Disisimu terngiang
Hangat nafas segar harum tubuhmu
Kau tuturkan segala
Mimpi-mimpi serta harapanmu

Bacanya gak sambil nyanyi juga kali!

Sumpah gue inget ayah, gue kangen ayah, sejak kecil hingga sebesar ini, gue belum memberikan yang terbaik bagi ayah.

Gue inget waktu itu, waktu gue masih SMP gue ketahuan merokok. Iya kecil gue bandel, lalu ayah tendang sampai gue jatuh terperosok ke dalam kali kecil hingga sekujur badan gue basah. Gue tau, itu semua karena ayah sayang.

Gue juga inget waktu ayah tidak punya duit sama sekali, gue nangis parah minta uang jajan buat sekolah. Gara-gara gak dapat uang jajan, gue pun gagal berangkat sekolah.

Disaat ayah tidak bisa membelikan sesuatu, gue marah. Bahkan sampai berantem hebat, gue lihat ibu menangis, sangat sedih, sedih banget. Karena tak kuasa melihat ibu sedih dan merasa bersalah, gue langsung meluk ayah dan ibu buat minta maaf. anjriir gue nangis inget ini.

Ayah yang dulu kuat, selalu memberi sesuatu apa yang gue inginkan. Seiring berjalanya waktu ayah semakin lemah. otot-otot tangan yang dulu terlihat kekar sekarang tidak lagi nampak, kulit dan rambutnya yang semakin menua terlihat jelas, bahwa ayah tidak sekuat dulu.

Ayah maafin gue, sangat banyak pengorbanan dan perjuangan ayah, gue hanya bisa mendoakan ayah yang jauh di sana, yang butuh waktu untuk menempuh jarak dan waktu,  semoga Allah selalu bersamamu ayah, semoga ayah sehat selalu ya di kampung.

Ayah pernah bilang ke gue

"Jadilah orang baik Le, berlomba-lombalah dalam kebaikan, karena  dunia ini adalah LADANG PAHALA bagi kita."

Dan yang selalu ayah bilang ke gue

"Jangan tinggalin sholat 5 waktu."

Terima kasih ayah, meski gue belum sempet ngasih apa-apa buat ayah, terakhir ketemu ayah, ayah bilang minta cucu, gue bilang mau nyari mantu dulu, meski sampai sekarang belum nemu-nemu setidaknya gue sudah berusaha jadi orang baik untukmu, untuk diri sendiri dan sedang berusaha berbuat baik buat orang lain.

• Tweet
• Share
• Share
• Share
• Share

Sign up here with your email