Sebuah kegagalan

Apakah kamu pernah gagal?

Jawabannya pasti pernah, setiap orang pernah mengalami yang namanya kegagalan. Tentunya dalam banyak hal. Gagal bercinta karena digrebeg warga, oke skip. Gagal bersembunyi, oke itu lagu. Apa pun kegagalan yang pernah terjdi dalam hidupmu di dunia yang fana ini, itu hal yang lumrah.

Ada banyak tokoh-tokoh besar yang bisa jadi pedoman hidup buat kita yang sedang jatuh dalam kegagalan. Kita bisa belajar dari kleb sepak bola Arsenal, yang hampir delapan tahun terakhir tanpa gelar juara, tim yang punya julukan Meriam London ini, bahkan musim 2016/2017 gagal lolos masuk Liga Champion di musim depan. Bagaimana Arsenal masih tetap mempertahankan Arsen Wenger yang sudah jelas-jelas hampir delapan tahun tanpa predikat juara, tapi masih tetap dipertahankan? Karena kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Kesimpulanya adalah jangan mudah menyerah dengan kegagalan. Walaupun gue yakin kalau Arsen Wenger dipecat Arsenal akan kembali gagal. Karena tim ini bukan diperuntukkan juara melainkan buat bisnis semata.

Oke kembali ke topik *Memasuki sesi curhat*

Gue pernah yang namanya gagal dalam hubungan asmara, sering malah. Mengingat masa-masa yang kelam, penuh drama dan air mata memang menyakitkan. Gue pernah ngalamin kejadian yang begitu dramatis dalam hidup gue, masa-masa dimana gebetan berjalan di depan mata kepala gue sendiri. tapi dia gak lihat bahwa disitu ada gue. Dia berlalu dengan menggandeng tangan orang lain, cowok lain. Kalau diibaratkan gue bagaikan "Nun mati" bertemu "Ba". Ia ada tapi tak dianggap. Menyakitkan.

Setiap kegagalan rasanya memang pahit, mengecewakan, salah satu contoh kegagalan yang menyakitkan adalah skripsi yang direfisi berlembar-lembar. Bukan begitu mahasiswa?

yang sering terjadi saat gue  mengalami kegagalan adalah timbul pertanyaan terhadap diri sendiri

"Apa Gue bego bgt ya?"
"Ko gue bego banget ya?"

"Tapi emang bener sih gue bego.."

Yup entah kenapa disaat seperti ini gue selalu menyalahkan diri sendiri, lebih tepatnya koreksi diri sih.

"Kenapa gak sebaiknya gue seperti ini, seperti itu, kenapa?"

Disaat itu gue selalu menyesal telah melakukan kesalahan yang menyebabkan kegagalan

Pertanyaan-pertanyaan seperti ini yang membuat gue selalu terbayang-bayang dan kepikiran

Tiga hari yang lalu gue kepikiran sama gadis berkerudung, pakai kacamata, dia cantik, kelihatan pintar, dan menarik, selayaknya gadis-gadis kota yang jadi panutan. Gue lihat dia sedang menggenggam sebungkus siomay

Di tengah kemacetan Jakarta, si gadis yang sedang naik gojek dengan kecepatan rata-rata 40km/iam. Seolah dia terlihat bahagia dengan apa yang ada ditanganya, dia terus memasukan makanan bumbu kacang itu ke dalam mulutnya. Gue lihat dia mengunyah dengan penuh kebahagiaan. Entah kenapa mata gue terus memerhatikanya. 

"KRADAAAAAAK...."

Bukan, itu bukan suara motor gue nabrak atau jatuh, tentu saja gue masih fokus dalam berkendara. Gadis itu melemparkan sampah bungkus Siomay ke jalan raya begitu saja, tanpa merasa berdosa. Sungguh gadis yang teladan dan pantas jadi panutan.

Sementara mulut gue langsung mengeluarkan kata-kata spontan "CEWEK TOLOL!!!" Tentu gadis itu gak denger umpatan gue.

Pegimane Endonesia mau maju kalau masih ada aja yang buang sampah sembarangan. Gue bingung aja sama orang-orang seperti ini. Apa sih isi dalam otaknya? Ngakunya pinter, buat apa pinter kalau otak gak dipakai. Jangan-jangan orang-orang seperti ini yang teriak pemerintah gak pecus tanganin banjir, seenak jidat salahan pemerintah padahal buang sampah aja masih seenak puser lo ngadep. Apa susahnya sih buang sampah pada tempatnya?

Apakah kamu pernah lihat orang buang sampah sembarangan? Kalau pernah orang yang buang sampah sembarangan baiknya diapain nih? Gue kecewa, geram liat kelakuan mba yang kelihatan pinter dan berpendidikan, eh  kelakuanya masih kayak anak Tek emmm entahlah, soalnya anak Tk aja udah tau buang sampah di mana.

Jadi kegagalan di sini adalah gue gagal NOYOR kepala gadis tolol itu.

• Tweet
• Share
• Share
• Share
• Share

Sign up here with your email