Bocor Alus

Selamat tahun baru 2016. Ya, ini postingan pertama gue di tahun 2016, yang sebelumnya di 2015 postingan gue di tutup dengan hantaman pertanyaan dari Ilzamoel Adib. 

"Sudah sesiap apakah kamuuuh untuk menikah?"

Pertanyaan yang membuat gue terngiyang-ngiyang di kepala, pertanyaan macam apa ini? Mungkin kamuh mengira gue sudah tua, dengan pertanyaan semacam ini. Gue gak setua yang kamuh bayangkan ko. 

Di tahun 2016 ini, gue sebenarnya sudah tidak melakukan ritual semacam membuat resolusi di awal tahun. Alasanya ya, gue sudah banyak membuat resolusi di tahun-tahun sebelumnya dan bukan belum ada hasil, mungkin banyak hal yang tidak sesuai dengan rencana. Tapi gue sadar ko, kalau kehidupan terkadang memang seperti itu, apa yang kita rencanakan kadang tidak sesuai dengan apa yang di rencanakan oleh Tuhan. Atau kalau kata Mba Haya, "kita tidak punya kuasa mendikte Allah untuk setiap keinginan kita. Allah punya cara sendiri untuk membahagiakan hambaNya, yang kadang sulit dimengerti atau bahkan sering kali di luar logika."

Jadi resolusi gue di tahun 2016 ini, tidak terbatas waktu, hanya berbatas kesempatan. Aih sedap, ini juga gue ngutip dari kata-kata Adib.  :p

Soal postingan Adib yang kemarin, atau kalau yang belum baca postingan sebelumnya, bisa klik di sini yang intinya postingan tersebut membahas tentang seorang jomblo (dibaca: Adib) yang usianya sudah uhuuk... dan kebanyakan alasan, katanya sih pengin inilah, pengin itulah, butuh inilah, butuh itulah, pencapaian inilah, pencapaian itulah, sholatnya masih senin-kamislah, belum siap jadi imamlah. Orang tinggal gelar sajadah Karena menikah bagi Adib adalah bukan tujuan hidup, tapi salah satu alat (dari banyak hal lain) untuk mencapai purpose of life. 

Jadi ini cowok maksudnya apa ya? Cowok gak laku, apa memang gak ada yang mau, eh maksudnya ini cowok memang gak laku, apa belum cukup modal, apa malah keduanya? Aduh maap Dib. :)) Kan kata kamuh gak perlu mewah yang penting gak susah. Hayoooo...

Kembali ke pertanyaan dari Adib, 

"Sudah sesiap apakah kamu untuk menikah?" 

Emmm... begini, gue akan jawab, tapi sebelumnya gue akan ngambil dari kisah Rosululloah SAW. Rosululloh SAW pernah bertanya, 

"Apa yang menghalangi Mukmin untuk menikah?" Mungkin maksudnya pertanyaan semacam ini, ditunjukan kepada seseorang yang seperti Adib.

 dan Rosululloh juga pernah bersabda, 

"Sholat yang didirikan oleh lelaki yang sudah menikah, lebih baik dari sholat malam dan berpuasa di siang hari yang dilakukan oleh seorang lelaki bujang." Nah ini, INI Dib, ini, lo beneran belum siap nikah? 

Cinta itu buta dan tuli
Tak melihat tak mendengar
Namun datangnya dari hati
Tidak bisa dipungkiri
Itu benar memang benar

Cinta itu ruang dan waktu
Tak sekejap harus mau
Cinta butuh ruang yang sepi
Tuk mengutarakan hati
Kamu aku bincang-bincang

Al Ghazali~Lagu Galau

Ya, intinya jawaban gue atas pertanyaan yang Adib ajukan sih, kalau sudah ada yang mau ya, gue siaap.

Aduh maap ya, terlalu berat nih materinya. Malah bahas Bab Nikah, Maap :))

Nih bonus:

#KodeKeras #BabNikah

Sumber Kutipan: http://ashabulkahfi-its.blogspot.co.id/2012/08/kajian-fiqih-bab-nikah.html

• Tweet
• Share
• Share
• Share
• Share

Sign up here with your email