Sesuatu yang Indah Kala Sekolah

sumber : https://redynurjamin.files.wordpress.com/
Kata orang, masa paling indah adalah masa sekolah, gue inget waktu SMA, gue pernah punya pacar, Indah. Bukan, pacar gue namanya bukan Indah, tapi memang indah mengenang masa sekolah. Buat lo yang sudah kuliah pasti gak akan lupa masa-masa SMA. Pernah gak masuk kelas gara-gara gurunya killer, malah pacaran di kantin. Pokoknya...  Indah.

Kalau anak sekolah jaman sekarang khususnya SMA, masa yang paling indah mungkin saat lo bolos sekolah, lo nongkrong di Sevel, di situ ada cewek dan cowok, ketawa-ketiwi sambil ngerokok, itu indah banget. Apalagi pas inget moment di mana lo dilarang membeli rokok sama kasirnya karena lo memakai seragam, terus lo minta beliin mas-mas di parkiran (dibaca: tukang parkir) dan lo berhasil mengelabui kasir minimarket, itu indah banget.

Gue gak peduli Liverpool kalah dan gak lolos 16 besar uropaleague, gue gak peduli gaun itu warnanya putih dan emas, biru dan hitam, gue juga gak peduli kalau Anindya Putri Kusuma pakai T-shirt palu-arit, gue ngomongin apa sih? Itu yang lagi rame di sosmed, Intinya gue cuman ingin, lo peduli sama diri lo sendiri. Ngerokok itu kan gak bagus buat kesehatan, apalagi lo masih sekolah, duit masih minta, wajah lo cantik, aaahhhh... ! Pokoknya duit lo mending ditabung, bisa membangun istana. Kalau mau bangun keluarga bareng gue juga gak papa, sesuatu yang indah bukan?

Sebenarnya gue mau curhat masa SMA, malah ngelanturnya kepanjangan.Ya sudah yang penting indah. 

Iya, waktu SMA gue punya pacar, gue inget banget, waktu itu kita kelas XI. Gue sama Mawar janjian di taman, taman yang biasa gue dan Mawar kunjungi, menghabiskan waktu sore bersama, memandang indahnya lampu-lampu kota, bercerita cinta, tentang indahnya senja. Hih gue jadi inget gadis senja. 

Mawar ngajak ketemu gue jam tiga sore, masih teringat jelas di kepala, waktu itu bulan Februari, kebetulan hari itu cuacanya sedikit mendung, dan benar tepat jam dua sore turun hujan. Jam 2.30 gue SMS  ke Mawar. 

"Hujan nih, gimana?"
"Iya, nanti juga reda."
"Amin.."

Ternyata doa anak sholeh terkabul, baru gue selesai mengetik kata "Amin" di hape, hujan langsung reda. gue langsung siap-siap buat meluncur ke taman, setelah gue keluar ternyata masih ada sisa-sisa hujan dari langit, gue terpaksa memakai jas hujan yang menurut gue sangat menyebalkan dan ribet.
Gue gak perlu jemput Mawar ke rumahnya, karena Mawar selalu minta jemput di taman, gue dan Mawar emang beda sekolah, jadi kalau mau ketemuan kita janjian dulu di taman. Misalnya; sabtu sore pulang sekolah, pasti Mawar ke taman, minta jemput gue untuk dianterin pulang ke rumah, minggu sore pulang les, Mawar juga ketaman, untuk sekedar bersua lalu minta anterin pulang.

Begitu gue sampai di taman suasana masih sepi, tidak banyak orang, mungkin karena habis hujan, dan Mawar pun belum datang. Sambil nungguin Mawar, gue mainan air gue liatin kendaraan melintas, gue perhatikan ada beberapa jenis kendaraan yang gue idam-idamkan melintas di depan mata gue, moge (motor gede) yang sudah dimodifikasi ala mator GP, itu keren banget. 

Gue mikirin kapan ya, motor bebek gue berubah jadi motor GP, ah sudahlah. Sudah hampir jam tiga Mawar belum nampak juga, karena badan pegel, gue pun berdiri untuk merenggangkan otot-otot gue, Tiba-tiba ada motor keren abis (dibaca: Kawasaki modifikasi moto GP), seolah pengendara motor tersebut ngerti jeritan isi hati gue, motornya pun melaju pelan-pelan ke arah gue, dan tepat di depan gue motor tersebut berhenti. Pengendaranya adalah cowok keren tinggi memakai jaket kulit, meskipun masih memakai helm gue percaya itu cowok keren. Soalnya dia tidak sendiri, ada cewek di belakang yang diboncengnya dengan setelan yang sama, jaket kulit.

Seperti pepetah kontemporer bilang "Di belakang pria yang keren pasti ada wanita yang ketjeh" dan gue percaya ceweknya pun pasti cantik.

Gue berpikir, lalu kenapa ini orang menghampiri gue? Ah mungkin mereka mau pacaran. cowok misterius itu lalu membuka helmnya, dan benar cowok itu emang ganteng dan keren kaya motornya, *sesuai* cowok itu senyum ke gue, manis sekali, eh bukan, maksudnya kenapa lo senyum ke gue, lo siapa? *dalam hati* 

Tidak berselang lama, ceweknya pun membuka helm yang melekat di kepalanya, dia tersenyum manis ke gue, lalu turun menghampiri gue, ngusap kepala gue, lalu berkata ke gue;

"Udah lama ya, nunggunya?"

Previous
Next Post »

2 komentar

Write komentar

Terimakasih sudah berkomentar, semoga yang berkomentar sopan tidak sara atau saru dapat pahala, yang tidak komentar gue kutuk jadi cakep. ConversionConversion EmoticonEmoticon