Kisah Cinta Teman Gue

True Story
Gue punya temen, ini tentang kisah cinta mereka yang sedikit absurd, sedikit sedih, sedikit menghibur, lebih banyak gak menghiburnya, sedikt manfaatnya, eh enggak, malah gak ada manfaatnya, mending gak usah dibaca!

"Dasar pembantu, pembantu aja belagu!!"

Begitulah umpatan yang di keluarkan dari mulut Agus kepada Sumi, si pembantu sebelah yang cantik, dan nampak tidak seperti pembantu lainya. Agus adalah pemuda yang punya prinsip, pendirian, dan keras kepala, kepalanya bisa tiba-tiba mengeras, apalagi memasuki tanggal tua Agus bisa berubah jadi kaya Arca yang tidak mau bicara.

"Bapak memang sudah dikutuk untuk jomblo"

Begitu ucapan balasan Sumi ke Agus, pertengkaran antara Agus dan Sumi bak perang Israel dan Palestina yang tak kunjung rampung dan saling serang. 

Love Story


Sebenarnya Agus itu adalah sesosok pria yang Tampan, putih , tinggi dan mapan, mapan turu karena Agus terlalu lama fokus sama pekerjaanya, akhirnya Agus sadar, bahwa dirinya butuh pendamping untuk mensupport dan lebih excited lagi dalam bekerja. Sudah terlalu lama Agus jadi seorang single, because..?? that right!! itu kanan/ ya, karena dia sok sibuk. 


Pucuk dicinta, Sumi pun tiba. Disaat sedang menunggu klien Agus dikejutkan dengan kedatangan sesosok wanita cantik, manis, dan tinggi, pakai celana gemes, dia adalah Sumi. Dalam hati Agus berdebar-debar samabil mengatakan

"Cabe-cabean nih.."

Tanpa sadar Agus tidak bisa melepaskan pandangannya terhadap Sumi, dan Sumi pun sadar kalau sedang diperhatikan oleh sesosok pria tampan dengan pakain formalnya, Sumi nampak gugup, sungguh ini adalah pertama kali Sumi gugup di depan pria yang tidak dikenal. Pada akhirnya Agus pun memberanikan diri untuk memanggil, Bukan, Bukan memanggil Sumi melainkan memangil OB. Agus tidak terlalu berani sama perempuan, apalagi kalau langsung buat kenalan. OB pun datang menghampiri Agus.


"Ada yang bisa saya bantu Pak?"

"Mb tolong Bikinin saya kopi yang manis"
"Baik Pak, tapi maaf pak gulanya habis"
"Ya udah air putih saja Mb" 
"Kopinya ada sih pak, tapi biasanya bapak minum pahitan"
"Hidup gue sudah terlalu pahit Mb, tapi mb tau siapa cewek manis di depan?"
"Oh itu Sumi Pembantu barunya Bos Tono, pak"
"Jadi itu pembantu?!!"
"Iya pak, jadi buat kopinya?"
"Enggak usah, kamu mintain nomor hapenya gih,, e.. Siapa namanya?"
"Sumi Pak."
"Iya Sumi, mintain ya mb tolong, saya doakan semoga Mb terlepas dari masa Jomblonya" 
"-_- Iya baik pak, terimakasih sudah mendoakan -_-."

Karena Agus gampang deket sama seseorang, OB pun diajakin curhat. jadi Agus sudah gak canggung-canggung lagi buat minta bantuanya pada OB dalam urusan cintanya. Bahkan Agus sering curhat sama Ikan yang di aquarium, sama dinding tebal, seakan-akan kalau malam minggu tiba, ikan di aquarium dan dinding tebal adalah sahabat sejatinya yang selalu ada. Gue sebagai temanya berdoa semoga Agus cepet sembuh, Ikan dan dinding tebal sebagai teman sejatinya pun menertawakan dan merayakan kesedihanya.


Dengan pergerakan yang cepat Agus pun mendapatkan Pin BB, setiap hari Agus pun bertemu dengan Sumi di kantor, karena sumi setiap hari mengantarkan anaknya Bos Tono, ke kantor buat les ke Agus. Pada suatu ketika, Agus pun berpapasan dengan Sumi, kini Agus mulai memberanikan diri untuk menegur Sumi, disaat Agus mau menegurnya, ada suara yang memnaggil Agus dari arah belakang, dan itu ternyata Bos Tono, Agus kaget, dan nampak gugup, agus pun langsung mengurungkan niatnya untuk ngobrol sama Sumi.

"Kampret si Bos, gagal deh gue ngobrol sama cabe,? bukan ini, bukan cabe biasa, " dalam hati agus

Proses pendekatan Agus kepada sumi pun terbilang lancar, dengan modal BBM Agus bisa maju ke fase pedekate. Ya, dengan chatingan Agus mulai berselancar di BBM, meskipun Agus menggunakan bahasa yang sangat standar. Seperti:


"Lagi ap?"

"sudah makan belum?"
"Jangan lupa makan ya, nanti sakit."
"Jangan ngemil obat nyamuk bakar ya, peftt -_-"
dan masih banyak lagi bahasa umum yang sangat standar dalam chating, tapi karena Agus orang yang profesional dia urungkan niatnya buat ngechating via BBM ke sumi dengan bahasa-bahasa yang menurut agus itu hanya pantas dilakukan oleh anak Abegeh. Maka dari itu Agus pun langsung calling Sumi.

"Haloo.. Bisa bicara dengan Sumi?"

"Iya Pak dengan saya sendiri."
"Hah?!! Sendiri? Jomblo ya...??

"Maaf ini dengan siapa ya pak?"

"Ini Agus, ini dengan Sumi kan?"
"Betul Pak, saya Sumi. Bapak Siapa?"
"Agus, itu loh, Agus yang sekantor sama Bos Tono."
"Oh Pak Agus, bisa aja bercandanya."
Hening....
Hening.......
"Bapak koq telfon saya? Bos Tono jam segini udah tidur pak."
"Bukan, gue bukan mau ngomong sama Bos Tono, tapi gue mau ngobrol-sama Sumi, boleh.?"

Agus mengobrol panjang lebar tentang dirinya, dan Sumi pun sebaliknya. Obrolan berlanjut sampai larut malam.

Kabar antara Agus dan sumi pun mulai diperbincangkan di kantor, dan gue ikut seneng denger kabar itu, sebagai sohib, gue dukung 100% untuk jenjang yangr lebih serius. Agus emang sohib gue semenjak kita nasibnya sama jadi tukang tambal, kalau ada yang bocor alus gue tambal, kalau ada yang bocor kena paku Agus tambal. 

Yang namanya tambalan pasti gak tahan lama, contoh: Waktu Mawar lagi bertengkar sama cowoknya itu disebut bocor alus, dan gue mencoba masuk dalam kehidupanya,namun gagal untuk menambalnya. Waktu Mawar diputus sama pacarnya itu ibarat bocor kena paku, dan Agus pun mencoba mengikuti jejak saya. Hasilnya pun sama tidak tahan lama. 

Kembali ke Agus dan Sumi, sekarang mereka berdua lagi jatuh cinta. yang namanya jatuh cinta memang bikin bahagia, meski pun lagi banyak masalah, hidup Agus pun tetap semangat, berasa tidak punya hutang di Warteg. Sekarang dunia milik Sumi dan Agus, 


"betapa indahnya tempat ini sum..". 


Padahal Sumi dan Agus lagi berada dalam metromini, dimana indahnya coba?? itulah klau orang lagi jatuh cinta, tai kucing pun rasa coklat. 


Pada suatu hari Agus dapat BBM dari Sumi bahwa dirinya lagi sakit, dan gak bisa datang ke kantor buat nganterin les anaknya Bos Tono. Agus pun langsung calling Sumi. 


"Kamu sakit apa Sum?"

"Sakit hati hee, enggak ko, cuman lagi gak enak badan aja."
"Get well soon Sumi.. udah dulu ya."
"Iya, nanti ada koq yang nganterin, temen Sumi."
"Oke.."
Tut...

Agus ngeliat schedule kerja.


"Waktunya ngelesin anaknya Bos Tono nih.."


Agus rada terkejut, kalau yang nganterin les anaknya Bos Tono, ternyata lebih kece dari Sumi.


Jadi posisi Sumi sekarang digantikan sama Melati. Ya, namanya Melati pegantinya Sumi, Melati itu orangnya karismatik dan gue pun pernah lihat dia lagi duduk, terlihat elegan. Diam-diam Agus pun suka memperhatikan Melati, lama kelamaan sumi jarang di kabari, mungkin mau mencoba menu baru yang terlihat lebih kece kesingnya. 

Gue pun sempet jadi batu sandungan buat si Agus dengan ikut-ikutan ngedeketin si Melati, tetapi dengan berat gue mundur. 


Kini Sumi bersedih hati, menatap layar hp yang sepi, tanpa dering satu pun yang bunyi. Sementara Agus bimbang manakah yang baik, layak, pantas untuk jadi seorang pacar apakah Melati atau Sumi? 


Agus bilang ke gue bahwa dirinya lagi bingung mau pilih dua cewek yang menurut Agus itu bener-bener istimewa di matanya.

"Kalau gue pilih Sumi nanti Melati nangis?"
"Kalau gue pilih Melati nanti Sumi kecewa?"

Dan gue yakin kalau Agus udah bisa menentukan pilihanya, jadi gue gak banyak ngurusin ceritanya Agus, dan gue yakin kalau Agus bisa memilih pilihanya yang tepat tanpa bantuan gue.

Karena gue sibuk dan Agus pun sibuk dengan kerjaanya, jadi gue kurang update gosip di kantor, denger-denger akhir-akhir ini malah si sumi sering jalan sama Adib, aduh siapa lagi itu Adib?? Sudahlah lupakan Adib, gue aja gak kenal. -_-


Karena gue teman yang baik, gue sempet-sempetin maen ke ruang kerja Agus dan bertanya soal kisah cintanya, biar nanti gue posting di blog gue, dan gue mastiin endingnya "Happy Ever After" jadi nanti kalau ada anak SD yang baca cerpen gue gak nangis. Gue ada cerita soal anak SD, jadi sewaktu gue lagi jalan-jalan di lorong-lorong toko buku Gramelia gue denger percakapan dua anak SD yang lagi nyari buku novel,


Sebut saja dua anak SD tersebut namanya Bunga dan Mawar


Bunga: "War aku udah dapet novelnya ni"

Mawar: "Nga itu endingnya sedih aku gak mau, nanti aku nangis. Pokoknya aku gak mau kalau endingnya sedih."
Gue: cekikikan "Wuahahaha"

Kembali ke topik, dan gue tanya ke Agus. Agus bilang udah putus, gue kaget, kapan jadianya ko udah putus? belum jadian ko udah putus?


Agus bilang udah hapus kontak BBM, unfollow Twitter, hapus teman Fb, Wa. Gue tanya, punya Sumi apa Melati? katanya si Agus dua-duanya. Terus sekarang yang nangis siapa lo apa mereka? Agus jawabnya sambil senyum kecut "Gue" -_-


Perlu anda ketahui dari Owner, manager, staf Adm, staf ahli, staf assisten,OB. semuanya Jomblo.


Menurut lo apa yang salah, dikantor gue???


Apakah Jomblo itu menular atau apakah benar kami telah dikutuk?




Previous
Next Post »

Terimakasih sudah berkomentar, semoga yang berkomentar sopan tidak sara atau saru dapat pahala, yang tidak komentar gue kutuk jadi cakep. ConversionConversion EmoticonEmoticon