Pulang Kampung

"Alhamdulillah..."

Sudah di penghujung tahun 2015 nih gaes. Gimana sudah tercapai resolusi tahun ini? Atau masih jadi jomblo? Sama. Gue bersyukur sih jadi jomblo, apalagi kalau sudah gak jomblo. Tidak sedikit jomblo yang TERTEKAN di akhir tahun. Iya gak sih? Kalau gue sih, ada lah sedikit, padahal hati menjerit. sampai ada yang pura-pura bahagia, kan kasian. Untung sekarang ada website projomblo.com yang bisa mengubah mindset jomblo tingkat paripurna menjadi anak jomblo yang tenang, aktif, kreatif dan bahagia.

Mumpung lagi musim liburan baca juga artikelnya projomblo berikut 7 Kegiatan Liburan Yang tetap Seru Dilakukan Meski Sendirian. Nah pas banget buat gue dan lo yang jomblo, biar hidup kita makin asik. 

Libur panjang Natal dan Tahun Baru ini memang dimanfaatkan sebagian warga Jakarta yang desperate orang Perantauan seperti gue buat pulang kampung. Dan kemarin gue udah siap-siap meluncur buat pulang kampung. Demi terciptanya ketidak panikan karena kebiasaan telat, gue sengaja bangun pagi. Iya Jam 04.00 Subuh gue bangun untuk mempersiapkan apa yang harus gue bawa pulang. Yang wajib dan harus gue bawa pulang adalah underwear Buku. Iya kebetulan sepupu gue yang cantik, Mega, nitip ke gue buat bawain bukunya Andrea Hirata yang Ayah, sama Hujan Bulan juni, Sapardi Djoko Damono. 

Setelah semuanya sudah siap, gue berangkat di antar sama teman kos ke Terminal. Pagi yang sejuk membuat suasana hati gue jadi damai, sudah gak sabar pengin ngerasaain masakan Mamah yang Ntaap bingit, sudah kebayang suasana Kampung yang sejuk dan menenagkan. Gue bisa memancing seharian di empang dengan indahnya, bisa ngopi-ngopi cantik dengan binalnya, bisa makan sepuasnya, tidur sepuasnya dan bangun-bangun sudah gak jomblo lagi badan seger, ah indahnya kampung. Mama I'm Coming !!!

Waktu menujukan 05.30 WIB gue masih santai, kecepatan motor hanya melaju 40km/jam saja. Jadwal bus yang biasa buat pulang kampung di Terminal Tanjung Priok biasanya baru akan berangkat jam 06.30 jadi gue masih punya waktu panjang. Jadi, karena ini musim liburan gue pun inisiatif buat berangkat lebih awal dari biasanya. 

Akhirnya gue sampai di Terminal dengan selamat, dan Alhamdulillah gue kira gue datang paling pagi, ternyata di Terminal sudah menumpuk orang yang siap digoyang DANGDUT pulang kampung. Dibagian ini gue sangat beruntung, orang-orang pada sibuk berebut menaiki bus yang kosong, gue tetap santai. Karena bus yang biasa gue tumpangi kenyataannya memang tidak ada, jadi gimana mau berebut? Iya bus yang harusnya jadwal keberangkatannya jam 06.30 WIB tidak ada. 

"Always think positif"  Gue langsung teringat kata-kata Papah, Papah selalu mengingatkan hal itu. Thanks Pak Mario Teguh

Sampai dengan batas jadwal yang ditentukan,  busnya masih belum ada. Dengan sangat terpaksa akhirnya gue putuskan buat berangkat ke terminal Kampung Rambutan. Karena di Terminal Kampung Rambutan stok busnya banyak, jadi mau berangkat jam berapa pun gak khawatir. Dari Terminal Tanjung Priok ke Kampung Rambutan gue berangkat menggunakan Transjakarta. Biasalah, namanya Transjakarta udah gak kaget, disesaki penumpang yang cantik dan ganteng. 

hehe

Sampai di Terminl Kampung Rambutan gue cuman bisa melongo, ngeliatin banyaknya bus. Eh bukan, ngeliatin banyaknya penumpang yang terlantar. "Ah gak biasanya nih rame begini" dengan sabar gue nungguin Bus yang tak kunjung datang. Gak biasanya gue sesabar ini, gue nungguin bus dari 07.30 WIB sampi dengan 12.00 WIB belum datang juga, gue tetap sabar.

13.00 WIB waktu makan siang bus belum datang juga
14.00 WIB Bus buat rebutan
15.00 WIB Sabar
16.00 WIB Masih sabar

Pokoknya, intinya mah sabar kalau mau dapat bus.

Akhirnya buah dari kesabaran, menetukan hasilnya. Gue bisa menikmati indahnya liburan yang panjang dan menyenangkan di Kos. Iya di KOSAN. Gue kecapekan dan tidur. Iya gue gak jadi pulang kampung, gara-gara nungguin bus seharian yang tak kunjung datang. 



MEMBLEEE...

• Tweet
• Share
• Share
• Share
• Share

Sign up here with your email