Sialan gue ganteng turunan, pas tanjakan ilang "___"
Lo pernah apes gak? Menurut gue setiap orang pasti pernah merasa dirinya apes. iya kan ? Pasti lo ngerasa kan, pernah apes juga. Nah ini kemarin gue kejadian, kayaknya gak cuman kemarin deh, dulu juga pernah. menurut analisa gue, selama gue menjalani hidup ada banyak kejadian apes yang gue alami. Lo ngerasa gitu juga gak sih? apa cuman gue? Sempat sih ada yang bilang kalau gue tuh mesti diruat, tau kan diruat? kalau yang gak tau tanya embah lo sono, pasti tahu.
Diruat adalah upacara bendera pada tanggal 17 Agustus. bukan *bego* itumah upacara hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Negara tercinta gue pastinya. Upacara atau do'a bersama biasanya dilakuakan sama orang jawa, yang dapat menyebabkan dampak positif kepada diri orang yang telah diruat, dan dapat membuang energi negatif dalam tubuh dan mengganti menjadi energi positif.
Karena, kata si Mbah... dalam energi yang kotor dapat mempengaruhi pola hidup manusia. begitu....
Dan gue sampai sekarang belum di RUAT juga, ya udahlah gak papa, yang penting berdo'a saja pada Tuhan Yang Maha Kuasa, mudah-mudahan diberikan kebaikan, keselamatan Amin. Tapi gue pernah juga sih disuruh beli jajanan pasar, terus dibagikan ke tetangga. katanya si Mbah, itu biar gue gak apes. Ya, kalau menurut gue masuk akal juga sih kata si Mbah kakung, mungkin gue kurang amal jadi apes mulu.jadi gue suruh berbagi sesama umat manusia.
Apa yang gue alami setelah melakuakn ritual ke pasar beli jajanan. mungki buat adek-adek ABG belum tau jajanan pasar itu apa?
ABG itu apa Om?
ABG itu adalah
"A"anake
"B"bakul
"G"gula.
Koq malah jadi ABG?
Ok. kembali lagi buat adek yang mungkin belum tau jajanan pasar itu apa? gue jawab: Yang kayak tajil gitu,, (so imut)
Udah gitu doang Om, jawabnya,,?
He'em..
Ya Alloh......! *tepukjidat*
Alhamdulillah gue rasa ada perubahan. Yang tadinya apes sekarang jadi sial, bukanya sama saja apes sama sial? tadi aja nih, lagi nulis ini lo tau gak apa yang gue alami, hemm..manis banget.. lagi nyatet blog gue ini yang gak penting, gak bagus dan gak ada gunanya, tiba-tiba.
DEP!!!!
GELAP...
Mati Lampu..
Mampus !!! blog gue belum di save, cuman bisa ber do'a dan minta pertolongan Allah yang Maha kuasa atas segala-galanya. Besoknya gue baru buka blog gue, dan apa yang terjadi?
JENG-JENG!!!
Apa!! *ala sinetron Tersayang temannya sinetron Tersanjung*
Tulisan gue masih ada? Alhamdulillah tuhan telah mengabulkan do'a gue. Ajaib bener apa yang gue alami ini memang kuasa Tuhan. Tuhan selalu menolong hambanya yang teraniaya. Itu mah memang sudah otomatis ngesave sendiri bego. Baiklah kalau begitu gue mau lanjutin soal kejadian gue yang sering banget gue alami dalam kisah kesialan gue.
Untuk kesialan gue yang paling utama,sialan gue ganteng banget. "Ditilang" akhir-akhir ini gue sering beud ditilang karena gue sejak memakai kendaraan bermotor dari umur 17 my age gue gak punya Surat Ijin Mengemudi. Dari yang pertamax kena tilang polisi, gue ngeluarin dana Rp.250.000 itu gue gara-gara gak punya SIM=Rp. 100.000 Helm gak SNI=Rp. 50.000 Kaca Sepion=Rp. 50.000 Pelat Nomor=Rp.50.000 dan begonya gue, setiap kena tilang gue gak pernah minta sidang, gue dengan bangganya dan rela memberikan uang gue yang tinggal segitunya, itu mau buat bayar SPP malah buat polisi.
Yang ke dua gue kena tilang gara-gara ada raziaorang jelek, gue kena tilang lagi saat gue sedang naik motor. ya iyalah masa jalan kaki! waktu itu gue lagi santai, kayak di pantai, tiba-tiba PRIT......!!!!! itu bukan gue offside maen bola, tapi ada polisi sedang razia.
"Selamat Siang Pak, maaf mengganggu perjalanan anda, bisa lihat surat-suratnya Pak?"
"Ini Pak Suaratnya"
" SIM nya mana Pak?"
" Gak punya pak." Jujur banget gue
" Ya udah tilang, ini gak ada SIM, gak ada tutup pentil."
" Damai aja pak, Damai itu Indah Pak." Saut gue..
" Jadi Rp. 60.000 saja, SIM Rp.50.000 Tutup pentil Rp. 10.000"
Sialnya, ini waktu gue kena tilang yang ke dua, dan lebih sial lagi gue gak pernah minta sidang. Malas gak ada waktu, orang sibuk coy..!
Lagi-lagi gue kena tilang kalau yang ini, hem..asoy geboy ngebut di jalanan pakai motor butut. Seperti biasa coy, gue gak melanggar lalu lintas, karena gue orangnya taat peraturan. Tapi sampai di tikungan jalan sepi, PRITT..!!!! Mampus gue kena tilang lagi, polisi dengan mengucapkan kata-kata yang biasa polisi ucapkan di seluruh Indonesia Raya pada saat mau nilang.
" "Selamat Siang Pak, maaf mengganggu perjalanan anda, bisa lihat surat-suratnya Pak?"
"Ini Pak Suaratnya"
" SIM nya mana Pak?"
" Gak punya pak." Jujur banget gue
"Ya udah TILANG."
"Silahkan Pak tilang aja." entah apa yang ada dalam pikiran gue pada saat itu, koq tiba-tiba minta di tilang dan sidang.
" Gak mau di bantu Pak?" tiba-tiba polisi berbaik hati untuk membantu gue dengan perkataan seperti itu, apa polisi kenal gue? apa polisi mengira gue sodaranya, ternyata tidak juga.
" Tapi pak aku hanya ada duit segini." sambil ngeliatin dompet kosong, tinggal isi satu lembar Rp. 20.000bujang ngenes banget. Karena gue ngomong sama pak Polisi jadi pakai AKU. dan sial memang lagi berpihak pada gue, abis kena tilang, besoknya gue dapet kejutan. Kira-kira kejutan apa ya..? Yang jelas ya ini suprise, tapi kali ini bukan kena tilang, yang ini lebih seruu..! Waktu itu gue lagi berangkat kerja coy, tiba-tiba gue liat ada razia, hemm kali ini gue gak takut, karena apa? Apa karena gue udah punya Surat Ijin Mengemudi? Enggak juga, gue masih belum punya SIM. Terus apa dong? gue tenang karena gue pakai sepeda ontel, goes gue dari kost ke kantor, jadi aman bos gak kena tilang. LANCAR JAYA, kaya nama toko material. dan gue lewat depan polisi, akhirnya sampai kantor dengan selamat. Alhamdulillah, gue selamat dalam perjalanan. Kelar kerja hati pun senang, riang gembira. gue santai-santai dulu di kantor, sambil ngelurusin punggung yang bengkek. Waktu sudah menunjukan Pukul sore, jadi waktunya go home. Gue jalan sambil ngobrol sama teman kantor menuju parkiran. dengan hati bahagia karena besoknya week end. Sampai di parkiran, WEEWWWWW...!!!! >>> ???
"Sepeda gue mana?" Maksudnya, sepeda temen gue mana? Karena itu sepeda, modal pinjem coy?
" Sepeda gue mana?"
" Sepeda gue mana?"
"Sepeda gue mana?" Sengaja di ulang-ulang...
" Bang sepeda gue mana?"
" Pak sepeda gue mana?"
" Bu sepeda gue mana?"
" sepeda apa?"
" Sepedamahal, Mereknya POLYGON." lumayan..tuh.
" Fix sepeda gue ILANG
Setengah gak percaya, sepeda gue ilang. gimana ngomongnya ya? gimana ngomongnya kalau temen gue tahu? apa gue harus jujur? apa gue harus diam aja? nanti kalau pulang sampai rumah ditanyain, gue mesti ngomong apa?
" Mas Bani sepedanya mana?"
" Oh sepedanya lagi dipinjam teman. hee"
" Loh,,? itu kan sepeda, gue mau pakai buat les mas."
" Oh iya lupa *tepuk jidat* itukan sepeda lo.."
" Jadi gini, sepeda lo ilang Jo."
" Waduh... Serius Mas.???"
" Iya jo, sepeda lo ilang"
Aku stres, hampir gila. Tapi ya sudahlah, namanya sudah ilang, sudah terjadi, dan gue juga sudah sesuai dengan peraturan undang-undang cara menaruh sepeda dengan baik dan benar, gue sudah gembok tuh sepeda. Tapi memang dasar malingnya kurang ajar, gak punya otak. punya otak sih, tapi gak dipakai. ya sudahlah, gue harus merelakan sepeda temen gue, dan gue harus membayar denda sesuai dengan kesepakatan bersama, antara kedua belah pihak. Kalau kasus penebusan denda ini lebih besar dari ditilang untuk biaya lumayan untuk ukuran orang miskin kaya gue.
Move on, gue harus jalani kehidupan yang fana ini. mungkin gue kurang amal? "BISA JADI!!!" atau mungkin gue kebanyakan amal? "TIDAKKK!!!!!!!" ya udah itu kan udah berlalu, gue tinggal nyari duit buat bayar utang nebus sepeda temen gue. sambil jalan pasti utang itu lunas meski sampai sekrang masih belum dibayar, sabar ya,, gue belum lunas kredit motornya. nunggu lunas dulu pasti gue lunasin, karena yang namanya utang itu harus dibayar. Kemarin teman gue utang gak dibayar, matinya masuk kuburan. jadi buat lo yang punya utang inget tuh, apa kata pak ustad "HARUS DIBAYAR" Tapi pernah ada pak polisi utang sama gue, sampai sekrang gak dibyar tuh, utang apa emang Om? koq Om sih? utang budi ? Bukan. Ini kemarin pas gue lagi jalan bawa mobil, waktu itu malem minggu, suasana dalam mobil full musik, backsound "Bara bara-Bere-bere asik gila. tapi yang namanya jakartah itu pasti macet, dimana-mana yang namanya macet itu GAK ASIK titik. karena gue orangnya sedikit pinter, dan banyak begonya. jadi gue punya ide berilian. Cara mengatasi macet jalanan Jakarta adalah, lewat jalur busway. dan gue masuk tuh jalur busway seeeerrrrr lancar, suasana pun kembali ASIK, bara bara-bere bere kembali menjadi terdengar lebih asek hidup terasa bahagia.
Karena gue saking bahagianya sampai lupa di depan itu lampu merah, dah keliatan aja tuh pak polisi gue coba keluar dari jalur busway, banting setir, Ser gue keluar jalur. tapi emang tuh polisi sudah liat gue masuk jalur busway dan lampu pun tak kunjung hijau, mendekatlah bapak polisi itu.
" Enak aja Bapak masuk jalur busway!!! tolong lihat surat-suratnya, gak berapa lama SIM, gak berapa lama, tilang aja."
Seperti biasa gue bilang
" Damai saja lah Pak."
" Pak Polisi itu bersikeras, sudah tilang saja" sambil bawa SIM gue, gue teriak sepontan.
" Pak,,,!! Damai sajalah buru-buru lagian juga tadi banyak yang masuk jalur busway" langsung gue rebut tuh surat-surat sama SIM gue,
" Ini Pak Tanda damai, Rp. 50rb biasanya Rp. 20 rb saja, berarti bapak kembali ke saya Rp.30rb"
" Y udah tapi janji, gak akan mengulangi lagi."
" Baik Pak." gue sambil selipin uang itu ke pak polisi, pak polisi teriak.
" Dilipat uangnya!!, dilipat!!! Dilipat uangnya!!! Dilipat!!! yang kecil!!!! yang kecil!!!!!" apa bedanya sih tinggal terima aja repot. lampu hijau posisi masih belum jalan karena macet. Polisi jalan "Oh iya minta kembalian!!! *tepuk Jidat* dari belakang TiTTT tittttt tittt akhirnya gue jalan, kena tilang dan gue kasih utang ke pak polisi. Baik banget sih gue kasih duit terus-terusan ke pak polisi. ya udahlah namanya juga hukum pelanggaran itu harus dijalani, dan gue selalu menyuap Pak polisi setiap kena tilang, gak pernah ikut sidang.haha ok itu saja cerita gue tentang kesialan gue yang tidak patut untuk diikuti, tapi jika kalian mau silahkan, mungkin itu seru menurut lo, tapi menurut gue itu menyebalkan. buat polisi semngat ya, buat ngejalanin tugasnya, di jalan panas-panasan dan tangannya itu istirhat dulu, kememng nanti pak.
Salam,
azizi.rubangi20@gmail.com
Karena, kata si Mbah... dalam energi yang kotor dapat mempengaruhi pola hidup manusia. begitu....
Dan gue sampai sekarang belum di RUAT juga, ya udahlah gak papa, yang penting berdo'a saja pada Tuhan Yang Maha Kuasa, mudah-mudahan diberikan kebaikan, keselamatan Amin. Tapi gue pernah juga sih disuruh beli jajanan pasar, terus dibagikan ke tetangga. katanya si Mbah, itu biar gue gak apes. Ya, kalau menurut gue masuk akal juga sih kata si Mbah kakung, mungkin gue kurang amal jadi apes mulu.jadi gue suruh berbagi sesama umat manusia.
Apa yang gue alami setelah melakuakn ritual ke pasar beli jajanan. mungki buat adek-adek ABG belum tau jajanan pasar itu apa?
ABG itu apa Om?
ABG itu adalah
"A"anake
"B"bakul
"G"gula.
Koq malah jadi ABG?
Ok. kembali lagi buat adek yang mungkin belum tau jajanan pasar itu apa? gue jawab: Yang kayak tajil gitu,, (so imut)
Udah gitu doang Om, jawabnya,,?
He'em..
Ya Alloh......! *tepukjidat*
sumpah ngeliat ini ngiler |
Alhamdulillah gue rasa ada perubahan. Yang tadinya apes sekarang jadi sial, bukanya sama saja apes sama sial? tadi aja nih, lagi nulis ini lo tau gak apa yang gue alami, hemm..manis banget.. lagi nyatet blog gue ini yang gak penting, gak bagus dan gak ada gunanya, tiba-tiba.
DEP!!!!
GELAP...
Mati Lampu..
Mampus !!! blog gue belum di save, cuman bisa ber do'a dan minta pertolongan Allah yang Maha kuasa atas segala-galanya. Besoknya gue baru buka blog gue, dan apa yang terjadi?
JENG-JENG!!!
Apa!! *ala sinetron Tersayang temannya sinetron Tersanjung*
Tulisan gue masih ada? Alhamdulillah tuhan telah mengabulkan do'a gue. Ajaib bener apa yang gue alami ini memang kuasa Tuhan. Tuhan selalu menolong hambanya yang teraniaya. Itu mah memang sudah otomatis ngesave sendiri bego. Baiklah kalau begitu gue mau lanjutin soal kejadian gue yang sering banget gue alami dalam kisah kesialan gue.
Untuk kesialan gue yang paling utama,
Yang ke dua gue kena tilang gara-gara ada razia
"Selamat Siang Pak, maaf mengganggu perjalanan anda, bisa lihat surat-suratnya Pak?"
"Ini Pak Suaratnya"
" SIM nya mana Pak?"
" Gak punya pak." Jujur banget gue
" Ya udah tilang, ini gak ada SIM, gak ada tutup pentil."
" Damai aja pak, Damai itu Indah Pak." Saut gue..
" Jadi Rp. 60.000 saja, SIM Rp.50.000 Tutup pentil Rp. 10.000"
Sialnya, ini waktu gue kena tilang yang ke dua, dan lebih sial lagi gue gak pernah minta sidang. Malas gak ada waktu, orang sibuk coy..!
Lagi-lagi gue kena tilang kalau yang ini, hem..asoy geboy ngebut di jalanan pakai motor butut. Seperti biasa coy, gue gak melanggar lalu lintas, karena gue orangnya taat peraturan. Tapi sampai di tikungan jalan sepi, PRITT..!!!! Mampus gue kena tilang lagi, polisi dengan mengucapkan kata-kata yang biasa polisi ucapkan di seluruh Indonesia Raya pada saat mau nilang.
" "Selamat Siang Pak, maaf mengganggu perjalanan anda, bisa lihat surat-suratnya Pak?"
"Ini Pak Suaratnya"
" SIM nya mana Pak?"
" Gak punya pak." Jujur banget gue
"Ya udah TILANG."
"Silahkan Pak tilang aja." entah apa yang ada dalam pikiran gue pada saat itu, koq tiba-tiba minta di tilang dan sidang.
" Gak mau di bantu Pak?" tiba-tiba polisi berbaik hati untuk membantu gue dengan perkataan seperti itu, apa polisi kenal gue? apa polisi mengira gue sodaranya, ternyata tidak juga.
" Tapi pak aku hanya ada duit segini." sambil ngeliatin dompet kosong, tinggal isi satu lembar Rp. 20.000
"Sepeda gue mana?" Maksudnya, sepeda temen gue mana? Karena itu sepeda, modal pinjem coy?
" Sepeda gue mana?"
" Sepeda gue mana?"
"Sepeda gue mana?" Sengaja di ulang-ulang...
" Bang sepeda gue mana?"
" Pak sepeda gue mana?"
" Bu sepeda gue mana?"
" sepeda apa?"
" Sepeda
" Fix sepeda gue ILANG
Setengah gak percaya, sepeda gue ilang. gimana ngomongnya ya? gimana ngomongnya kalau temen gue tahu? apa gue harus jujur? apa gue harus diam aja? nanti kalau pulang sampai rumah ditanyain, gue mesti ngomong apa?
" Mas Bani sepedanya mana?"
" Oh sepedanya lagi dipinjam teman. hee"
" Loh,,? itu kan sepeda, gue mau pakai buat les mas."
" Oh iya lupa *tepuk jidat* itukan sepeda lo.."
" Jadi gini, sepeda lo ilang Jo."
" Waduh... Serius Mas.???"
" Iya jo, sepeda lo ilang"
Aku stres, hampir gila. Tapi ya sudahlah, namanya sudah ilang, sudah terjadi, dan gue juga sudah sesuai dengan peraturan undang-undang cara menaruh sepeda dengan baik dan benar, gue sudah gembok tuh sepeda. Tapi memang dasar malingnya kurang ajar, gak punya otak. punya otak sih, tapi gak dipakai. ya sudahlah, gue harus merelakan sepeda temen gue, dan gue harus membayar denda sesuai dengan kesepakatan bersama, antara kedua belah pihak. Kalau kasus penebusan denda ini lebih besar dari ditilang untuk biaya lumayan untuk ukuran orang miskin kaya gue.
Move on, gue harus jalani kehidupan yang fana ini. mungkin gue kurang amal? "BISA JADI!!!" atau mungkin gue kebanyakan amal? "TIDAKKK!!!!!!!" ya udah itu kan udah berlalu, gue tinggal nyari duit buat bayar utang nebus sepeda temen gue. sambil jalan pasti utang itu lunas meski sampai sekrang masih belum dibayar, sabar ya,, gue belum lunas kredit motornya. nunggu lunas dulu pasti gue lunasin, karena yang namanya utang itu harus dibayar. Kemarin teman gue utang gak dibayar, matinya masuk kuburan. jadi buat lo yang punya utang inget tuh, apa kata pak ustad "HARUS DIBAYAR" Tapi pernah ada pak polisi utang sama gue, sampai sekrang gak dibyar tuh, utang apa emang Om? koq Om sih? utang budi ? Bukan. Ini kemarin pas gue lagi jalan bawa mobil, waktu itu malem minggu, suasana dalam mobil full musik, backsound "Bara bara-Bere-bere asik gila. tapi yang namanya jakartah itu pasti macet, dimana-mana yang namanya macet itu GAK ASIK titik. karena gue orangnya sedikit pinter, dan banyak begonya. jadi gue punya ide berilian. Cara mengatasi macet jalanan Jakarta adalah, lewat jalur busway. dan gue masuk tuh jalur busway seeeerrrrr lancar, suasana pun kembali ASIK, bara bara-bere bere kembali menjadi terdengar lebih asek hidup terasa bahagia.
Karena gue saking bahagianya sampai lupa di depan itu lampu merah, dah keliatan aja tuh pak polisi gue coba keluar dari jalur busway, banting setir, Ser gue keluar jalur. tapi emang tuh polisi sudah liat gue masuk jalur busway dan lampu pun tak kunjung hijau, mendekatlah bapak polisi itu.
" Enak aja Bapak masuk jalur busway!!! tolong lihat surat-suratnya, gak berapa lama SIM, gak berapa lama, tilang aja."
Seperti biasa gue bilang
" Damai saja lah Pak."
" Pak Polisi itu bersikeras, sudah tilang saja" sambil bawa SIM gue, gue teriak sepontan.
" Pak,,,!! Damai sajalah buru-buru lagian juga tadi banyak yang masuk jalur busway" langsung gue rebut tuh surat-surat sama SIM gue,
" Ini Pak Tanda damai, Rp. 50rb biasanya Rp. 20 rb saja, berarti bapak kembali ke saya Rp.30rb"
" Y udah tapi janji, gak akan mengulangi lagi."
" Baik Pak." gue sambil selipin uang itu ke pak polisi, pak polisi teriak.
" Dilipat uangnya!!, dilipat!!! Dilipat uangnya!!! Dilipat!!! yang kecil!!!! yang kecil!!!!!" apa bedanya sih tinggal terima aja repot. lampu hijau posisi masih belum jalan karena macet. Polisi jalan "Oh iya minta kembalian!!! *tepuk Jidat* dari belakang TiTTT tittttt tittt akhirnya gue jalan, kena tilang dan gue kasih utang ke pak polisi. Baik banget sih gue kasih duit terus-terusan ke pak polisi. ya udahlah namanya juga hukum pelanggaran itu harus dijalani, dan gue selalu menyuap Pak polisi setiap kena tilang, gak pernah ikut sidang.haha ok itu saja cerita gue tentang kesialan gue yang tidak patut untuk diikuti, tapi jika kalian mau silahkan, mungkin itu seru menurut lo, tapi menurut gue itu menyebalkan. buat polisi semngat ya, buat ngejalanin tugasnya, di jalan panas-panasan dan tangannya itu istirhat dulu, kememng nanti pak.
Salam,
azizi.rubangi20@gmail.com
Sign up here with your email
Terimakasih sudah berkomentar, semoga yang berkomentar sopan tidak sara atau saru dapat pahala, yang tidak komentar gue kutuk jadi cakep. ConversionConversion EmoticonEmoticon